KH. Mahrus Ali, Pengasuh Pesantren dan Ketua Dewan Pembina Yayasan Pesantren Terpadu Hidayatul Mubtadi’ien ditengah Siswa – siswi saat wisuda.
Acara wisuda siswa siswa sekolah yang bernaung dalam Yayasan Pesantren Terpadu Hidayatul Mubtadi”ien, Rembang, Pasuruan berlangsung tidak seperti biasanya.
Kali ini, karena ditengah suasana masih pandemi, wisuda sekolah tersebut harus mengurangi jumlah peserta yang hadir supaya tidak terlalu banyak jumlah peserta yang hadir.
Namun begitu, meski dikemas secara sederhana, wisuda yang berlangsung dihalaman sekolah SMK Al Azhar, Rembang, Pasuruan, Minggu, 27 Juni 2021 itu berjalan hikmat.
Seperti diketahui, Yayasan Pesantren Terpadu Hidatul Mubtadi’ien mempunyai beberapa lembaga pendidikan. Diantaranya ada SMP Al Azhar, SMK Al Azhar, MTS Hidayatul Mubtadi’ien, PAUD Hidayatul Mubtadi’ien, TPQ Wali Songo, MI Hidayatul Mubtadi’ien dan TK Masyithoh.
Seperti dijelaskan KH. Mahrus Ali, dalam pelaksanaan Wisuda siswa – siswi sekolah dibawah naungan Yayasan Pesantren Terpadu Hidayatul Mubtadi’ien tersebut dikemas secara sederhana. ” Yang biasanya wisuda dilaksanakan dengan menghadirkan semua siswa – siswi sekolah, sekarang tidak lagi. Supaya menghindari terlalu banyaknya pengunjung acara wisuda, pihak yayasan hanya mengundang siswa – siswi yang hanya mengikuti wisuda saja,” terang KH. Mahrus Ali, pengasuh Pesantren Terpadu Hidayatul Mubtadi’ien, Ketapan, Rembang, Pasuruan.
Hadir dalam acara wisuda itu adalah wali murid atau santri. Hadir juga sebagai tamu undangan, perwakilan dari Kantor Pos Pasuruan, dan Didik Rosidi, mantan Kepala Sekolah SMK Al Azhar, Rembang, Pasuruan yang kini sebagai bekerja sebagai staf ahli Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Disamping mewisuda ratusan siswa – siswa yang terdiri dari beberapa lembaga pendidikan, pihak yayasan juga memberikan cendra mata dan hadiah kepada siswa -siswi yang berprestasi.
Setelah ceremoni pisah pamit wisuda sekolah SMK, SMP, MTS, MI, TK, PAUD tersebut, giliran Ketua Yayasan Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien, Hamim Junaidi memberikan sambutan.
Pas acara sambutan ketua Yayasan ini suasana pelepasan wisuda berlangsung sumringah lantaran sambutan yang dikemas seperti ceramah agama tersebut dibumbui dengan banyolan yang kocak sangat menghibur audien yang hadir.
Ustadz Hamim, demikian panggilan karib Ketua Yayasan Pesantren Terpadu Hidayatul Mubtadi’ien tersebut, adalah juga seorang da’i sehingga sangat terbiasa memberikan ceramah yang dikemas dengan guyonan yang lucu dan menghibur.
Dalam sambutannya Ustadz Hamim menekankan tentang pentingnya tholabul Ilmi dan guru sebagai pembimbing santri atau siswa – siswi dalam mencapai cita – citanya.
Ustadz Hamim menjelaskan pentingnya posisi guru sama pentingnya posisi orang tua bagi anak dan siswa – siswi. ” Kalau orang tua itu meragati anak dari sisi dhohirnya, sedangkan guru itu meragati Ruhani atau ahlaknya santri atau siswa – siswi agar menjadi baik. Karena itu guru tetaplah guru. Tidak ada mantan guru. Meski secara formal anda telah keluar dari lembaga pendidikan ini, tetapi guru tetaplah guru, tidak ada mantan guru. Jadi posisi guru itu sama dengan posisi orang tua,” terang Ustadz Hamim. (Mis)
Tidak ada komentar