Ratusan Wartawan Dan LSM Mendesak Bupati Pasuruan Segera Mencopot Jabatan Kadispendik Yang Seperti Preman

waktu baca 3 menit
Jumat, 21 Jan 2022 08:33 0 68 Redaksi

Your Ads here

Pasuruan Suarasantri.id – Gabungan LSM dan Watawan se Pasuruan mendatangi rumah dinas Bupati Pasuruan/ Pendopo terkait statement Kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan di Media sosial yang bikin gaduh, mengancam mati Wartawan dan LSM. Kamis (20/1/2022)

Anjar selaku Direktur Suarasantri.id mengatakan bahwa dia telah menyikapi statmen Kepala dinas pendidikan yang baru. “Hasbullah dimana riwayat itu saya tau, Hasbulloh memang mencita-citakan untuk menjadi Kepala Dinas Pendidikan, namun Tuhan tahun kemarin berkata lain, Hasbullah tidak ada di dinas pendidikan melainkan Bu Nunik yang jadi. Kemudian tahun ini masa belum usai menurut aturan itu 2 tahun tetapi ini sudah ada mutasi lagi dan di pegang oleh Hasbulloh. Ternyata Tuhan pun mengingatkan kita pada masyarakat Pasuruan bahwasannya dunia pendidikan di Pasuruan harus di perbaiki lagi”, ujar Anjar.

Ratusan wartawan dan LSM mendesak Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf untuk mengambil sikap, serta memberikan sanksi tindakan secara tegas kepada Hasbullah. Pasalnya, karena ia sangat mencederai marwah hingga menyinggung terhadap profesionalisme wartawan.
Sebagai rakyat Pasuruan, aktivis dan penggiat media, jelas saudara Hasbulloh menunjukan arogansi pejabat seperti preman. Bupati Pasuruan harus mengevaluasi dan harus mencopot saudara Hasbulloh sebagai Kepala dinas pendidikan. Kasus Hasbulloh adalah pintu masuk bagi Bupati Pasuruan untuk mengevaluasi seluruh pejabat di kabupaten Pasuruan yang anti kepada rakyat, tidak dialogis itu harus benar benar evaluasi lebih perlu di pecat dan di copot jabatannya, jika bupati Pasuruan kita beri waktu 1×24 jam tidak di copot jabatannya saudara Hasbulloh maka kita minta seluruh awak media untuk memboikot seluruh pemberitaan Pemkab Pasuruan.”ujar Lujeng Sudarto Direktur Pusat Studi dan Advokasi Kebijakan (Pusaka),

Ayik Suhaya dari LSM Lira mengkritik dan mengecam keras Kadispendik Hasbullah yang melanggar hukum, dan mengancam kebebasan insan pers yang ada di Pasuruan.

Aksi demo di depan rumah dinas Bupati Pasuruan

Sikap tegas ini sebagai langkah jangan sampai di tahun yang akan datang siapapun PNS/ASN harus paham dan punya etika bicara, jangan sampai menyakiti atau melukai perasaan publik, didalamnya ada wartawan Dan LSM Pungkas Asy’ari.

Ari Yulianto tim Advokasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur sebelum melakukan audensi mengatakan kepada Reporter Suarasantri.id menanggapi ucapan Hasbullah yang viral itu.

“Apabila diawal kita sudah diberikan ancaman, ini merupakan pembatasan pers dan ini mengandung unsur pidana pers dan pidana umum sebab kita bekerja diatur UU Pers.

“Apabila ada keberatan tentang pemberitaan ataupun adanya intimidasi dari oknum wartawan pada dunia pendidikan, bisa lakukan hak jawab. Apabila masih kurang puas bisa diajukan ke Dewan Pers, ” Begitulah mekanisme nya terang Ari Yulianto mantan ketua PWI Pasuruan.(Sony)

Redaksi

Suara Santri

LAINNYA