Silaturrahmi Kepala BNPT dengan Para kyai Upaya Dini Pencegahan Faham Radikalisme

waktu baca 2 menit
Rabu, 16 Feb 2022 17:02 0 61 Redaksi

Pasuruan, suarasantri.id

Badan Nasional penanggulangan Terorisme (BNPT) terus melalukan upaya-upaya
kerja sama dalam hal pencegahan, perlindungan, dan radikalisasi. Salah satu kegiatannya adalah agenda silaturahmi kebangsaan dengan tokoh agama, habaib, dan ulama poros langit pengasuh pondok pesantren di Jawa Timur. Dalam rangka upaya pencegahan faham radikalsme, kali ini silaturahmi dilakukan pada Rabu, 16 Februari 2022 di aula Pondok Pesantren Al Ikhlas, Ketapan, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan.
Acara dimulai jam 12:00 dengan suasana yang akrab. Hadir dalam acara tersebut KH. Machrus Ali sebagai tuan rumah, Habib Merah Putih, KH. Mujab Masyhudi yang merupakan ketua umum lembaga kemitraan pondok pesantren (LKPP)dari Malang, KH Malik dari Sidoarjo, KH Mas Kholil Nawawi dari Ponpes Sidogiri Pasuruan, KH Mustofa Badri dari Probolinggo, Habib Abdul Qadir dari Majelis Raudhatul Salaf Bangil, KH.Mas’udi bushisri Ponpes An Nur malang dan beberapa kyai dari Tambak Beras Jombang dan dari Bangkalan, Madura, Lumajang, Situbondo, Surabaya serta beberapa pengurus ormas antara lain Ikatan pesantren Indonesia (IPI)

Dalam rangka pencegahan terhadap perkembangan dan penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19), peserta terlihat mematuhi protokol kesehatan dengan tetap menggunakan masker dan menjaga jarak (physical distancing).


Dalam keterangan pers setelah acara, Kepala BNPT Komjend Boy Rafli Amar mengatakan bahwa silaturahmi ini difasilitasi oleh KH Machrus Ali, pengasuh Ponpes Al Ikhlas. “Disini kami berdialog tentang kebangsaan, juga tentang narasi-narasi yang berkaitan dengan agama. Kami memohon kepada alim ulama’ jangan sampai peserta didik kita terpapar dan tidak terasa ikut alur pikiran dari faham-faham radikal,” ucap Boy Rafli Amar.
“Ini adalah sesuatu yang harus digaungkan bersama, bagaimana kalangan pondok pesantren dan alim ulama ikut andil dalam kegiatan-kegiatan untuk membangun semangat berkebangsaan. Hubbul Wathon Minal Iman, adalah semangat dari ulama leluluhur kita KH Hasyim Asy’ari,” tambah Boy yang datang disambut dengan pengalungan sorban di pundak oleh KH Machrus Ali.

Secara exclusive kepada team Suara Santri, ust Tohari, Boy mengklarifikasi pernyataannya yang sempat rame diberitakan oleh beberapa media “Terhadap oknum dari 198 pesantren yang terindikasi teroris, itu bukan hasil penelitian, namun sudah diproses secara hukum, ada yang sedang diawasi, ada yang dalam proses penyidikan, ada pula yang sedang menjalani hukuman.” (YHY)

Redaksi

Suara Santri

LAINNYA