Overthinking dapat dikatakan berfikir secara berlebihan.

waktu baca 2 menit
Rabu, 23 Mar 2022 12:23 0 23 Redaksi

Yogyakarta, suarasantri.id

Your Ads here

Hai bestie, pasti sudah tidak asing lagi ketika mendengar kata ‘overthinking’. Overthinking dapat dikatakan berfikir secara berlebihan. Tidak selamanya overthinking mengarah kedalam hal yang negative, ia bisa mengarah ke hal yang positif, namun overthinking positif ini sangat sulit untuk disadari. Contoh overthinking positif ini salah satunya yakni, kita dapat menemukan kesalahan pada diri sendiri atau kita dapat intropeksi diri dengan mudah. Dosen Psikologi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Bandung, Eli Marlina, menjelaskan bahwa overthinking adalah seseorang yang berlebihan dalam berpikir. Orang yang mengalami hal tersebut memiliki beberapa ciri-ciri diantaranya berhati-hati dalam memutuskan sebuah keputusan dan juga seorang problem solver yang baik.

Namun overthinking juga masuk di kategori psychological disorder atau gangguan psikologi, dimana ketika berlebihan akan menimbulkan kecemasan (anxiety). Perlu diktehui, bahwa overthinking merupakan fikiran negatif diri yang itu tidak nyata. Ketika kita terus menerus memikirkan suatu permasalahan tanpa ada solusi dapat menimbulkan kecemasan berlebih bahkan hingga sakit fisik. Overthinking, ada untuk mengingatkan kita, untuk me-remind diri kita supaya kita berhati-hati. Apakah berarti overthinking itu sebuah kebenaran? Ya tentu tidak. Tapi, karena hal tersebut selalu kita fikirkan, selalu berada di otak kita, selalu berada di fikiran kita,seolah-olah satu fikiran dengan fikiran yang lain berlalu Lalang di otak kita. Maka seakan-akan hal tersebut seperti sebuah kebenaran.

Maka dari itu, mari berhenti untuk selalu memikirkan hal-hal negative yang tidak ada solusinya. Mari, berdamai dengan diri sendiri untuk keluar dari zona tersebut dan meminimalisir fikiran negatif yang ada pada diri kita. Lantas, bagaimana caranya agar dapat keluar dari zona tersebut ?. Percayalah pada diri sendiri bahwa kamu berharga, sadarilah bahwa kecewa merupakan bagian dari hidup serta hadapi rasa takut yang ada jangan berusaha untuk menghindari perasaan tersebut.

Penulis : Aulia Maharani Elsafir

Sumber : Jurnalpos/media

Redaksi

Suara Santri

LAINNYA