Jakarta, suarasantri.id
Pemerintah Indonesia terus berupaya memperluas jangkauan vaksinasi. Dengan berbagai strategi, gerakan vaksinasi di seluruh wilayah terus digencarkan. Hal ini diharapkan dapat mempercepat adanya kekebalan komunal, sehingga laju virus Covid-19 bisa ditekan dan dikendalikan. Masyarakatpun kelak dapat sesegera mungkin kembali hidup dengan tanpa kekhawatiran dan aneka pembatasan.
Satu pihak yang merespon positif langkah pemerintah itu adalah Pondok Pesantren. Dengan terus meningkatkan jumlah vaksinasi pesantren, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, sebagai rumah besar ribuan pesantren turut gotong royong bersama mematuhi protokol kesehatan dan mendukung vaksinasi nasional pemerintah. Dengan berkokaborasi menggandeng beberapa instansi tertentu, PBNU kembali menyelenggarakan vaksinasi massal pesantren, satu diantaranya berada di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta.
Khodimul Ma’had Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta, KH Ahmad Mahrus Iskandar (Gus Mahrus), menyampaikan terima kasih atas kolaborasi dari PBNU dan beberapa instansi rumah sakit, kepolisian, dan lembaga lainnya yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan vaksinasi ini.
“Alhamdulillah, kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang sudah membantu terselenggaranya kegiatan ini. Dari 1000 vaksin yang disediakan, sudah lebih dari setengahnya yang hari ini bisa diberikan kepada warga sekitar pondok maupun masyarakat umum”.
Gus Mahrus juga mengutip satu hadis Nabi yang selaras dari pentingnya melakukan vaksinasi,
“Vaksinasi sebenarnya adalah bentuk mengikuti hadis Nabi. Nabi menyampaikan bahwa seorang mukmin yang kuat lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah. Vaksinasi adalah mencoba membangun mukmin-mukmin yang sehat, kuat, dan memberi manfaat. Sebab menjaga jumlah penularan virus terhadap diri sendiri dan orang lain”.
Berkhidmah dengan Vaksin
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ning Alisa Wahid, sebagai perwakilan PBNU sekaligus ketua pelaksana. Dalam sambutannya Ning Alisa menyerukan kepada para hadirin bahwa vaksinasi adalah bagian dari khidmah kepada umat Islam Indonesia,
“Salah satu cara agar pandemi cepat pergi adalah dengan ikut vaksin. Orang yang sudah divaksin adalah orang yang bermanfaat, ia telah berkhidmah untuk menjaga santri, kiai, masyarakat, dan khidmah menjaga Indonesia. Jumlah santri dan Pesantren di Indonesia yang begitu banyak, adalah gambaran betapa santri adalah bagian penting dari Indonesia. Karenanya, pesantren kuat, Indonesia hebat”
Ning Alisa juga mengutip kembali apa yang sebelumnya dijelaskan Gus Mahrus terkait vaksin adalah konsep yang sesuai syariat.
“Saya sependapat dengan Gus Mahrus, bahwa vaksin adalah proses nyata dari Hifdzunnafs (menjaga diri). Menjaga diri adalah salah satu yang utama dalam konseo hukum Islam. Orang yang sudah melakukan vaksin, (setidaknya) tidak akan memberi kemudlorotan banyak kepada diri sendiri dan orang lain.”
Vaksinasi pesantren ini juga sedianya dihadiri oleh KH Yahya Cholil Tsaquf sebagai Ketua Umum PBNU, namun rupanya Gus Yahya izin tidak dapat hadir sebab mendapat undangan mendadak sebagai pembicara dalam konferensi internasional terkait perdamaian internasional,
“Saya izin mewakili dan menyampaikan mohon maaf karena ketua umum belum bisa hadir karena ada undangan mendadak untuk berbicara dalam konferensi internasional membahas perdamaian dunia.”, terang Ning Alisa, anak dari KH Abdurrahman Wahid berikut salah satu ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masa Khidmah 2022-2027.