Pasuruan, suarasantri.id Wabah PMK atau Penyakit Mulut dan Kuku tengah ramai diperbincangkan di kalangan dunia peternakan. Wabah PMK ini saat ini menjadi momok dikalangan para peternak.
Sehubungan dengan adanya outbreak (wabah) Penyakit Menular yang menyerang ternak sapi di beberapa wilayah Propinsi Jawa Timur dan telah terkonfirmasi positif Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) melalui surat Kepala Pusat Veterinaria Farma : 05001/PK.310/F4.H/05/2022, tanggal 5 Mei 2022 tentang Jawaban Uji Sampel Suspect PMK. Yang disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan Propinsi Jawa Timur kepada Ibu Gubernur Jawa Timur Nomor : 524.3/5201/122.3/2022, Perihal : Laporan Kejadian Penyakit Menular Akut Pada Ternak Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jawa Timur.
Ketua LSM GP3H Anjar Supriyanto (17/5/2022), menyampaikan himbauan yang bersifat permohonan kepada Pemerintah Kabupaten Pasuruan untuk melakukan langkah kongkrit dalam mengantisipasi wabah PMK yang nantinya akan berdampak kerugian besar terhadap ketahanan pangan sektor daging yang secara otomatis sektor ekonomi akan terganggu, ketika pemerintah daerah tidak mengambil sikap terkait potensi penyebaran PMK.
Dalam isi surat yang merujuk laporan Dinas Peternakan Propinsi Jawa Timur kepada Ibu Gubernur Jawa Timur, Anjar juga menekankan kepada Bupati Pasuruan untuk tidak memberikan izin kepada PP. PORDASI yang akan menggelar Kejuaraan Nasional Pacuan Kuda di Coban Joyo Kecamatan Kejayan yang akan dimulai pada 21 Mei 2022, menurut Anjar ini sangat berpotensi penyebaran wabah penyakit PMK pada ternak, sebab Kuda merupakan salah satu ternak yang berpotensi terjangkit virus tipe A dari keluarga Picornaviridae, genus Aphthovirus yakni Aphtae epizooticae.
Alangkah baiknya pada saat ini kita sama-sama antisipasi bukan spekulasi demi pagelaran nasional yang hanya dilakukan oleh kalangan tertentu, dari pada mempertaruhkan keselamatan ternak, yang dimungkinkan virus terbawa dari daerah lain masuk ke Kabupaten Pasuruan, tutupnya.(Supry)