Pasuruan, suarasantri.id – Polres pasuruan menurunkan 514 personel gabungan, jelang laga Derby Jatim Arema FC versus Persebaya Surabaya, Sabtu (01/10/22).
Personel gabungan itu, mulai Polres Pasuruan, Kodim 0819/pasuruan, Satpol PP dan Dishub kabupaten Pasuruan.
“Mereka ditempatkan di beberapa titik strategis yang kemungkinan menjadi pintu masuk dan di fokuskan perbatasan Pasuruan arah ke malang” terang Kapolres Pasuruan AKBP Bayu Pratama Gubunagi saat di temui usai memimpin apel, saat di temui di halaman ruko Gempol 9. Sabtu (01/10/22)
Lanjut Bayu, Para personil itu, ditempatkan di masing – masing 40 KM yakni di. Perbatasan antara Sidoarjo dan Kabupaten Pasuruan yaitu Jembatan porong, Alteris Gempol, Ruko Gempol 9, Apolo, kepulungan, gudang garam Pandaan, terminal Pandaan, Taman Dayu, Balai desa suwayuwo, Purwosari hingga simpang 3 Purwosari, Purwosari hingga Purwodadi.
Selain itu, tidak hanya personil saja, 15 unit kendaraan backbone di kerahkan yang juga memantau situasi sepanjang jalur perbatasan dari Gempol sampai dengan ke Purwodadi. Khususnya memiliki daerah pantauan atau jalur yang harus diawasi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau terjadi eskalasi meningkat terkait dengan adanya aksi-aksi sweeping oleh suporter.
Selain penyekatan batas kota, personel gabungan juga untuk penjagaan di stasiun dan patroli skala besar. Tidak ketinggalan, pengamanan jug di antisipasi di jalur perdesaan yang menghubungkan Pasuruan arah ke malang.
“anggota yang berpatroli sebanyak 59 di jalan yakni, terdiri dari raymas, Sabhara dan lalu lintas, sebagai bentuk antisipasi kalau ada suporter Persebaya yang masuk lewat jalur “tikus” atau jalur alternatif,” lanjutnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, apabila ditemukan ada suporter Persebaya yang dari Pasuruan hendak menuju arah ke malang, pihaknya segera melakukan penindakan. Tentunya, sebelumya dilakukan pemeriksaan tentang alasan kedatangannya hingga keberangkatan.
“Setelah itu, diberikan tindakan untuk segera kembali ke daerah asal. Karena pertandingan tersebut, dinyatakan tanpa suporter Persebaya,” pungkasnya.
Ia menghimbau, agar kedua suporter bersikap dewasa dan mematuhi segala aturan yang ada. Jangan terpancing dengan berbagai hal-hal yang bersifat provokatif. (and)