Selain Ribuan Jamaah, Sejumlah Kepala Daerah Berbagai Daerah Turut Hadir

waktu baca 2 menit
Rabu, 5 Okt 2022 13:35 0 20 Redaksi


Bangil, suarasantri.id – Peringatan Haul Kiai Abdul Hamid ke – 41 digelar di Kota Pasuruan pada Rabu (5/10/2022).
Ratusan ribu jamaah dari berbagai daerah se Indonesia nampak memenuhi area Ponpes Salafiyah, Masjid Jami’ Al Anwar hingga ke alun-alun Kota Pasuruan.
Kepala daerah dari sejumlah kabupaten dan kota di Jawa Timur juga turut hadir.
Diantaranya Walikota Pasuruan, Syaifullah Yusuf, Wawali Kota Pasuruan, Adi Wibowo, Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf, Bupati Sidoarjo, Ahmad Mudlor, Bupati Lumajang Thoriqul Haq hingga Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo.

Your Ads here

Suasan Haul Kiai Abdul Hamid yang ke 41 di beberapa titik.

Termasuk tokoh-tokoh dan ulama nasional dan ulama juga hadir, seperti Menpan RB Abdullah Azwar Annas, Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, Wakil Ketum PBNU, KH Zulfa Mustofa, Rois Am PBNI, KH Miftahul Akyar, KH Bahaudin Nur Salim (Gus Baha), KH Ali Masyuri, dan puluhan ulama lain.

Walikota Pasuruan, Syaifullah Yusuf, menyatakan jika peringatan Haul Kiai Abdul Hamid pada tahun ini semakin meningkat dari pada tahun sebelumnya.
“Jamaah haul yang hadir semakin tahun semakin meningkat.Hal ini patut kita syukuri karena bisa berkumpul dengan orang-orang alim,” ujar Gus Ipul.

Banyaknya jamaah yang hadir dalam peringatan Haul Abdul Hamid ini menjadikan Pemkot Pasuruan menyiapkan sebanyak 30 sound system yang dipasang di berbagai sudut jalanan Kota Pasuruan.
Hal ini dilakukan agar para jamaah bisa mengikuti jalannya haul dari berbagai tempat sehingga mencegah penumpukan jamaah di Alun-Alun Kota Pasuruan.
“Kita siapkan 30 sound system di sudut-sudut jalan agar masyarakat bisa mengikuti haul dengan lebih leluasa,” ungkapnya.

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Salafiyah sekaligus putra Kyai Abdul Hamid, KH. M. Idris Abdul Hamid mengungkapkan jika banyaknya jamaah yang hadir menjadi bukti jika hubungan spiritual antara guru ulama dan muridnya yang tak pernah putus.

“Tradisi ini cuma ada di lembaga pesantren, lembaga pendidikan Islam. Oleh karenanya karakter pendidikan seperti ini harus dipertahankan mati-matian,” ujar Gus Idris.
Gus Idris juga menghaturkan ucapan terimakasih kepada semua jamaah yang hadir.

Tidak lupa pula ia sampaikan permintaam maaf karena tidak bisa menyambut satu per satu jamaah yang hadir.
“Saking banyaknya jamaah yang ada, ini yang masak sampai habis beras 12 ton. Masak terus tidak berhenti, ” pungkasnya. (Andy)

Redaksi

Suara Santri

LAINNYA