Pasuruan, suarasantri.id – Momentum Hari jadi Kota Pasuruan yang identik Kota Santri mencoreng nama baik Kota Pasuruan Madinah pasalnya cewek berhijab seharunya mencontohkan dengan baik kini malah sebaliknya berjoget di atas pundak temannya yang terekam oleh salah satu pengunjung yang hadir di dalam acara hari jadi Kota Pasuruan tontonan dangdut di Gor Untung Suropati Kota pasuruan yang ber alamat di jalan Sultan Agung Kecamatan Purworejo Kota Pasuruan. Rabu, (15/02/2023)
Ironisnya cewek ber hijab dan berjoget di atas pundak temannya yang lagi viral di media sosial jadi perbincangan publik seakan tidak punya etika dan akhlak terkesan tidak menunjukan Kota Pasuruan Kota Madinah.
Kalau mau bebas berekspresi tidak apa-apa, akan tetapi norma dan etika harus kita junjung tinggi dan kalau seperti itu akan mencontohkan etika yang tidak benar se akan Kota Pasuruan Madinah menjadi Kota Pasuruan Madinah bergoyang.
Dengan adanya hari jadi Kota Pasuruan yang ke 337 ini seharusnya penjabat pemerintah Kota Pasuruan Madinah membantu untuk melakukan sesuatu yang benar malah ini tidak mencontohkan yang benar mendatangkan orkes dangdut.
Menyikap i hal ini sebenernya dari pihak penyelenggara di antarannya Pol PP kota Pasuruan, Polresta Pasuruan, Perizinan kota seharusnya memikirkan dampaknya jangan se akan PAD nya besar lalu di izinkan untuk melaksanakan acara dangdutan besar seperti ini apalagi ini yang di datangkan artis terkenal dan dampaknya banyak ricuh main baku hantam sesama penonton.
Mangkanya Forkompinda Kota Pasuruan Harus lebih peka sebelumnya mengambil keputusan bila ada kegiatan apalagi ini mendatangkan massa banyak karena dampak negatif nya itu mungkin tidak di pikirkan sebelumnya bisa jadi sudah dianggap biasa.
Menurut narasumber yang diunggah lewat tiktok @fathurmedia, salah satu ulama Gus dari Pajaran menyampaikan sepintas secara tegas dengan logat bahasa madura,” beremah jiyeh ipul (Gus Ipul), abenta madeddiagih pasuruan menjadi kota madinah benni kota madinah tapeh madediagih madinah bergoyang, mak tak todhus bik para guru bik kyai hamid bik para pejuang see ajegeh pasuruan billen”.
Terjemahannya,”bagaimana itu Ipul(Gus Ipul), ngomong menjadikan kota pasuruan menjadi kota madinah bukan kata madinah akan tetapi menjadikan madinah bergoyang, apa tidak malu pada para guru sama Kyai Hamid, sama para pejuang yang selalu menjaga pasuruan mulai dulu”, ungkap ulama tersebut di tiktok @fathurmedia jelaskan.(Sony)